Sabtu, 28 Januari 2012

Lelaki dan Ujung Perempatan

Setiap pulang ke rumah, Ariana mendapati laki laki itu berdiri tegap di ujung perempatan. Tak peduli hujan, tak peduli angin. Selalu begitu selama berminggu minggu, bahkan hingga tahun berlalu. Ariana tak pernah mengacuhkannya, rasa herannya disimpannya dalam hati. Hingga kecelakaan itu merenggut kebersamaan mereka.
......
Kali ini Ariana tegak berdiri di hadapan lelaki itu. Dia berdiri tegap dengan sikap sempurna. Begitu juga Ariana. Sampai senja menghilang dan mbok Nah membimbingnya pulang ke rumah.
“ ayoo Arin, kita pulang. Besok kita ketemu lagi dengan dia yaa .... “ bujuk mbok Nah selalu. Ariana menurut.
.......
Tangis Ariana pecah ketika lelaki itu tak lagi ada di sana. Mbok Nah tak bisa membujuk gadis itu untuk diam.
Buldozer semalam telah menghancurkan patung lelaki tegap itu. Sementara amnesia Ariana, menghalangi penalarannya. Sungguh, mbok Nah tak bisa apa apa.
13268600651626356798

Tidak ada komentar:

Posting Komentar