Senin, 14 April 2014

Runtuh

belasan hari melenggang
menyongsong berlalunya waktu
dalam tapak tak bertepi
tinggalkan jejak berleret bagai barisan
rentang itu sisakan cekung
yang hampir retak kelebihan beban

di sini, akhirnya

pelupuk mata bagai sumber awal telaga
berderai
segala sedu isak dan tangis tertahan
meski dalam diam....

ku terseret dalam pusaran arus kehilangan
karna kelam tlah berarak 
menuju fajar

.....saatnya mendekap peraduan
dalam serpihan baris kerinduan
saat mentari bisikkan sapa

esok, menjelang
runtuh juga benteng pertahanan

===%%%%%%===

Tidak ada komentar:

Posting Komentar