Senin, 14 April 2014

Batas Ilusi

tatkala malam ulurkan kelepak bait bait mimpi,
hingga
ku terseret dalam putaran arus kehilangan
karna kelam tlah berarak menuju fajar

...saatnya mendekap peraduan
dalam serpihan baris kerinduan
saat mentari bisikkan sapa

esok, menjelang....
menghitung jejak langkah
menjemput buai mimpi
tanpa belenggu bayang tentangmu

meski impian semusim belaka

ujung senja mencumbu awal malam
dalam deras tangis langit
buraikan jalinan panas
sesiangan

sejuknya meraja sekeliling hati

di ujung pematang
ku berdiri, terentang tangan
nikmati semilir siulan bayu

membelai, lembut kesunyian

walau mentari memanggang udara
memiliki nya
adalah sebuah kemapanan
di atas kertas belaka

meski memiliki mu
melebihi sebuah impian semusim

serasa di awang awang
batas ilusi


===%%%%%%===


Tidak ada komentar:

Posting Komentar