tatkala malam ulurkan kelepak bait bait mimpi,
hingga
ku terseret dalam putaran arus kehilangan
karna kelam tlah berarak menuju fajar
...saatnya mendekap peraduan
dalam serpihan baris kerinduan
saat mentari bisikkan sapa
esok, menjelang....
menghitung jejak langkah
menjemput buai mimpi
tanpa belenggu bayang tentangmu
meski impian semusim belaka
ujung senja mencumbu awal malam
dalam deras tangis langit
buraikan jalinan panas
sesiangan
sejuknya meraja sekeliling hati
di ujung pematang
ku berdiri, terentang tangan
nikmati semilir siulan bayu
membelai, lembut kesunyian
walau mentari memanggang udara
memiliki nya
adalah sebuah kemapanan
di atas kertas belaka
meski memiliki mu
melebihi sebuah impian semusim
serasa di awang awang
batas ilusi
===%%%%%%===
hingga
ku terseret dalam putaran arus kehilangan
karna kelam tlah berarak menuju fajar
...saatnya mendekap peraduan
dalam serpihan baris kerinduan
saat mentari bisikkan sapa
esok, menjelang....
menghitung jejak langkah
menjemput buai mimpi
tanpa belenggu bayang tentangmu
meski impian semusim belaka
ujung senja mencumbu awal malam
dalam deras tangis langit
buraikan jalinan panas
sesiangan
sejuknya meraja sekeliling hati
di ujung pematang
ku berdiri, terentang tangan
nikmati semilir siulan bayu
membelai, lembut kesunyian
walau mentari memanggang udara
memiliki nya
adalah sebuah kemapanan
di atas kertas belaka
meski memiliki mu
melebihi sebuah impian semusim
serasa di awang awang
batas ilusi
===%%%%%%===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar